SUARA PEMBARUAN DAILY

Kapsul Berkhasiat Dari Jamur Merah Malaysia

Pembaruan/Tuti Gintini

JAMUR MERAH- Beginilah gambaran jamur merah dikembangbiakkan, yang lalu menjadi bahan utama pembuatan kapsul Daxen. Tampak Ny. Ainah, distributor kapsul itu dari Bandung ketika mengunjungi ladang pembiakan jamur merah itu di Alor Setar, Malaysia, awal Desember lalu.

Pengantar:

Tanggal 5-9/12 Perusahaan DXN Marketing Sdn Bhd yang antara lain memproduksi kapsul berkhasiat yang dapat mencegah berbagai penyakit mengundang Pembaruan untuk berkunjung ke pabrik pembuatannya di Malaysia. Obat berkhasiat yang digolongkan sebagai makanan tambahan (suplemen) itu terbuat dari ganoderma atau jamur yang berwarna merah, yang ditanam di Alor Setar, Kedah Darul Aman. Berikut laporan wartawan Pembaruan Tuti Gintini yang ditulis dalam dua bagian.

- Redaksi.

MALAYSIA - Suatu ketika, sekitar tahun 1980-an, Dr Lim Siow Jin (36 tahun), mendengar juga tentang kebiasaan penduduk di desa sebelah Utara Kedah, Malaysia. Para penduduk di desa itu, punya kebiasaan mencari aneka jamur di hutan setempat untuk dijadikan makanan dan obat-obatan.

Dr Lim, ketika itu, tentu saja masih pemuda umur 20-an tahun yang masih kuliah di Indian Institute of Technology di India. Hutan-hutan di negeri Jiran ini, umumnya memiliki 200 jenis jamur-jamuran (gonoderma). Jamur atau cendawan, atau juga dalam bahasa Inggris disebut mushroom dan dalam bahasa Cina disebut Lingzhi.

Konon, untuk pengobatan sakit apa pun, penduduk cukup membuat ramuan dari ganoderma ini.Dr Lim akhirnya penasaran, apalagi ia lahir dari keluarga Tabib, dan punya bakat dalam ilmu pengobatan, sehingga saat itu memutuskan untuk melakukan penelitian aneka jamur yang tumbuh di hutan tersebut. Ia antara lain melakukan analisis dan penyelidikan saintifik selama lebih kurang 10 tahun. Tahun 1997 lalu, ia mendapat gelar doktor falsafah untuk bidang pengobatan Holistik dari lembaga pengobatan alternatif di India.

Sebenarnya, sejak beberapa ribu tahun lalu, orang-orang Cina memang telah menganggap ganoderma sebagai obat tumbuh-tumbuhan yang berkualitas tinggi. Dan dianggap sebagai satu-satunya pengobatan alam yang tak berefek samping. Ahli obat Cina, dr Li Shin Chen menggolongkan ganoderma ini pada enam jenis, yakni ganoderma hitam, ungu, biru, putih, kuning, dan merah.

Tirai Ajaib

Kata orang, ganoderma atau tumbuhan jamur diselubungi oleh tirai ajaib. Ketika itu orang Cina menganggap ganoderma adalah obat yang dapat menjaga tubuh seseorang menjadi muda dan memanjangkan umur jika dimakan terus menerus. Tapi, tak seorang pun saat itu yang membuat kajian ilmiah, mengapa timbul pendapat demikian.

Barulah belakangan, orang Cina dan berbagai pakar dari banyak negara mencoba mengadakan penelitian, termasuk yangd ilakukan oelh Dr Lim. Disebutkan, kandungan ganoderma yang utama ialah dapat menambah oksigen dalam darah, menambahn metaboluisma, memperbaiki daya tahan tubuh, dan melenyapkan kuman.

Dari hasil penelitian itu akhirnya Dr Lim berkeputusan untuk memasarkan ganoderma yang telah di buat dalam bentuk kapsul ke masyarakat luas. Awalnya yang mengkonsumsi obat buatannya itu hanyalah keluarga sendiri dan sahabat dekat. Tetapi kini di bawah nama DXN Marketing Sdv.Bhd, obat-obat yang dibuat dari jamur merah itu telah dipasarkan ke mana-mana termasuk Indonesia. Penjualannya menggunakan sistem Multi Level Marketing (MLM).

DXN atau disebut pula dengan nama Daxen digolongkan sebagai jenis makanan tambahan atau makanan berkhasiat. Untuk merayakan 5 tahun produk ini diedarkan ke seluruh dunia, Dr Lim mengundang para pemasok yang berprestasi sepanjang tahun 1998 untuk bersama-sama berkunjung ke pabrik pengolahan dan ladang jamur ini di Kedah Darul Aman, Malaysia, para 5-9/12 lalu.

Maka datanglah para pengedarnya, dari mulai masyarakat Malaysia sendiri, maupun dari Taiwan, Brunai , dan Indonesia. Pengedar DXN dari Indonesia berjumlah 80 orang yang dikirim, antara lain dari Bali, Semarang, Bandung, dan Jakarta. Sejak diedarkan 5 tahun lalu, saat ini, menurut Dr Lim, telah tercatat tak kurang dari 400 ribu orang yang mengkonsumsi kapsul berkasiat ini di seluruh dunia.

''Saya juga berhubungan dengan ahli-ahli gizi dan makanan, misalnya untuk Indonesia, saya bekerja sama dengan Prof. Winarno, untuk bersama-sama mengawasi produk ini,''ujar Dr Lim dalam percakapan di Wisma DXN, Kedah.

Malam Gemilang

Ribuan pengedar yang diundang ini lalu berkumpul di acara Malam Gemilang di gedung World Trade Centre Kuala Lumpur, pada 6/12 lalu. Hadir pada kegiatan itu Menteri Perdagangan Dalam Negeri Malaysia, Dato Seri Megat Junid Bin Megat Ayob. Menteri ini bangga, karena DXN adalah 100 persen produk lokal negeri tersebut, dari mulai penanaman bahan baku (jamur), hingga ke proses produksi,sampai ke pembungkusan dilakukan di dalam negeri dan menggunakan tenaga-tenaga kerja lokal pula.

Pemilik DXN ini mempunyai ladang untuk penananman ganoderma ini seluas 30 hektare di Bukit Wang dan Bukit Pinang, Alor Setar. Tempat-tempat tersebut sebelumnya telah diteliti baik dari sudut kebersihan udara, cuaca yang sesuai, dan keheningannya hingga dianggap cocok untuk tumbuhnya ganoderma. Ladang ganoderma, harus mempunyai air bersih dengan PH antara 7 dan udara yang bersih sehingga tidak mengandung toksin.

Ladang ini selain sukses untuk penanaman ganoderma yang berkualitas tinggi juga dianggap telah memberikan banyak kesempatan kerja bagi penduduk setempat.

Karena seluruhnya dilakukan dalam satu pintu, maka moto pengelolaannya adalah ''Satu Dunia Satu Pasaran'', Dr Lim adalah pemilik tunggal dari gedung, ladang, pabrik, dan pemasaran ,maka menurut Dr Lim, harga kapsul berkhasiat ini dapat ditekan serendah-rendahnya. Harga satu paket kapsul terdiri dari dua jenis (sepasang), untuk dikonsumsi sebulan sekitar Rp 60 ribu.

''Mungkin harga murah ini menjadi salah satu faktor mengapa Daxen cepat sekali dikenal dan konsumennya terus bertambah,'' ujar Dr Lim.

Ia memang berprinsip tak ingin membebani konsumen dengan harga mahal karena biaya produksi yang mahal. Apalagi, katanya, seluruh proses pembuatan obat itu toh di satu pintu. Bahan baku pun tak perlu membeli dari pihak lain, karena menanam sendiri di ladang sendiri pula.

Bahkan Wisma DXN di Kedah, sengaja dibangun tidak terlalu megah, sebab menurut Dr Lim, itu hanya akan menghambur-hamburkan duit dan nantinya konsumen pula yang akan terbebani.

''Kalau gedung ini harus mewah dan megah, tentu sebagai penutup biayanya harga kapsul saya naikkan . Yang kasihan konsumen bukan, apalagi di masa krisis moneter seperti ini,''tambah lelaki ini.

Karena itu pula, menurut pemilik perusahaan ini, walaupun banyak perusahaan gulung tikar atau guncang karena krisis meneter, tetapi pihaknya justru tengah mengalami masa kenaikan omzet penjualan, karena harga produk tetap dapat dibuat stabil, kendati fluktuasi dolar naik turun.

''Bagaimana mungkin perusahaan saya ini gulung tikar kalau saya tak berutang pada bank, kalau saya hanya menangani satu macam, tidak menanam modal di tempat-tempat lain. Saya tetap setia pada satu produk ganoderma ini,'' ujarnya.

Kepada konsumennya, sebagaimana janji dari sistem MLM, ialah jaminan kesejahteraan hidup. Dr Lim mengaku memilih MLM juga karena inilah sistem penjualan satu-satunya yang dapat memberikan peluang yang sama besar bagi setiap orang. Baik orang berduit maupun yang melarat, baik yang berpendidikan maupun non berpendidikan, orang kota maupun orang desa, semua sama-sama memiliki peluang untuk mewujudkan mimpinya. Mimpi jadi orang yang banyak uang. ***


Last modified: 12/26/98